Jumat, 05 Juni 2009

Berpetualang di Gunung Cikurai


Cikuray yang identik dengan sebuah kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung yang termasuk dalam kelompok pegunungan muda ini dikategorikan sebagai gunung yang non aktif. Meskipun gunung ini indah, tetapi termasuk jarang didaki dan dijamah dan harus mengakui kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Ciremay. Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.

Seperti karakteristik dari gunung-gunung lain yang memilikik bentuk seperti ini, mata air mengalir akan sulit ditemukan atau bahkan tidak terdapat sama sekali dalam perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata air yang ada di gunung ini pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau Dayeuh Manggung). Oleh karena itu para pendaki sebaiknya membawa persediaan air yang cukup.

Untuk mencapai puncak gunung yang tingginya mencapai 2821 meter diatas permukaan laut ini, diperlukan waktu tempuh selama 7 sampai 12 jam untuk waktu normal dan pada waktu tertentu sebaiknya pendaki diasarankan agar beristirahat untuk menjaga kondisi dan tenaga. Karena jalur pendakian yang masih termasuk jarang dijamah orang, maka kita akan disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri dan alami, tetapi perlu diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam perjalanan selama menuju ke puncak kita akan menemukan beberapa percabangan jalan, karena petunjuk menuju puncak gunung tidak terdapat dengan jelas seperti halnya Gunung Gede yang telah menggunakan tanda panah untuk mencapai ke puncak, maka sebaiknya pemimpin rombongan selalu ekstra hati-hati dalam mengambil jalur pendakian, karena tidak sedikit pendaki yang tersesat karena salah dalam menentukan jalur yang akan dilalui dalam pendakian.

Hutan yang terdapat di gunung ini merupakan salah satu hutan yang sangat sempurna, karena pada beberapa bagian lereng ataupun lembah hampir tidak pernah dijamah oleh manusia, itu terbukti ketika penulis mencoba membuka jalur baru, penulis tidak menemukan bekas-bekas eksploitasi tangan manusia, bahkan pencari kayupun tidak pernah mencapai lokasi tersebut.

Itu terbukti dari tidak adanya jejak yang berupa potongan ranting yang membuka jalan setapak, baik menuju puncak ataupun menuruni puncak. Dan keadaan ini berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa Tengah. Gunung-gunung di Jawa Tengah selain Gunung Slamet (3428 M) telah mengalami eksploitasi besar-besaran sehingga fungsi hutan sebagai penyangga daerah sekitar dan sumber air bersih untuk penduduk menjadi terganggu bahkan di beberapa tempat hampir tidak ditemukan mata air mengalir.

Setiap pendaki pasti akan merasa gembira setelah mencapai puncak, begitu juga dalam pendakian ke puncak Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa puas setelah mencapai puncak. Khususnya puncak cikurai, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak gunung lain, karena kalau kita berdiri di puncak gunung ini yang luasnya kurang lebih sebesar “lapangan sepak bola”, pandangan mata kita akan sangat jelas melihat sekeliling gunung, karena tidak ada pohon ataupun bangunan apapun yang menghalangi pandangan kita. Oleh karena itu sebaiknya pendaki mencapai puncak pada dini hari karena ketika matahari terbit, pemandangannya mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan.

Setelah pendakian puncak selesai, pendaki diberi pilihan untuk jalur penurunan. Pendaki dapat turun menuju Cikajang atau turun melewati jalur awal ketika pendaki memulai pendakian.

Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari terminal kota kita dapat menumpang angkutan kota nomor 06 jurusan Garut – Cilawu dan turun di portal perkebunan teh nusantara (PTPN) VIII atau Dayeuh Manggung. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10 km menuju pemancar beberapa stasiun televisi sebagai titik awal pendakian. Kalau mau cepat, kita dapat menyewa ojek seharga Rp.30 ribu per orang.
Atau bisa gunakan 2 jalur pendakian lain yg biasa digunakan (Cikajang & Bayongbong). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak.

Rute Pendakian

Transportasi

> Bandung - Garut, 3 Jam, Bus (Lw Panjang-Garut), Rp.12.000,-
> Garut - Patrol, 30 Menit, Angkot (Garut-Cilawu, kode trayek 05, warna biru putih), Rp.4.000,-
Nb. Tarif up to date Agustus 08.

Trekking

> Patrol - Pemancar, 3 Jam.
- Bisa juga menyewa ojek dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam.
- Dari pangkalan ojek perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati perkampungan penduduk selanjutnya perkebunan teh yang sangat luas. Kondisi jalan saat keluar dari perkampungan penduduk dan mulai memasuki perkebunan teh tidak beraspal, baru setelah mendekati daerah stasiun pemancar kembali ditemukan jalan aspal.

> Pemancar - Pintu hutan, 30 Menit.
- Lokasi stasiun pemancar mempunyai ketinggian kurang lebih 1.450 meter diatas permukaan laut, lokasi ini juga sering dijadikan area bermalam bagi para pendaki yang kemalaman. Kita harus mengisi penuh persediaan air disini, karena selama pendakian ke puncak, sulit sekali ditemukan sumber air.

- Jalur awal pendakian sendiri berada di sisi kiri stasiun. Awal perjalanan dimulai dengan melewati perkebunan teh kemudian padang rumput dengan kondisi jalur yang agak menanjak.

> Pintu hutan - Pos 1, 30 menit.
- Di pintu hutan terdapat sebuah tempat yang agak luas lengkap dengan plang penunjuk arah bertuliskan PALINDO.
- Dari pintu hutan jalur mulai menanjak dengan melewati hutan yang belum begitu rapat.

> Pos 1 - Pos 2, 1 jam.
- Tanda pos 1 yaitu sebuah tempat yang agak luas memuat 1-2 tenda, dan plang penunjuk arah (PALINDO).
- Jalur pendakian terus menanjak dan curam, dengan kemiringan mencapai 60-80 derajat. Dari sini kita akan disuguhkan pemandangan hutan yang begitu asri dengan pohon-pohon yang dilapisi lumut.

> Pos 2 - Pos 3 (Puncak bayangan), 1 jam 30 Menit.
- Tanda pos 2 masih tetap sama, hanya saja lokasinya agak luas dari pos 1.
- Kondisi jalur masih tetap menanjak dan curam.

> Pos 3 - Puncak, 1 Jam 30 Menit.
- Lokasi pos 3 berada persis di puncak bayangan gunung Cikurai. Pos 3 adalah pos yang paling luas diantara pos-pos yang lainya, sehingga tidak jarang pendaki mendirikan tenda disini. Dari pos 3 kita bisa melihat puncakan yang tak lain adalah puncak sejatinya gunung Cikurai. Dari sini juga kita akan mulai merasakan udara yang semakin dingin, serta angin yang mulai kencang.
- Dari pos 4 jalur awal agak landai, tapi selang beberapa menit disusul dengan tanjakan terjal dan curam.

waktu yang di tempuh sekitar 12 jam

-djejak Adventure-